LOJI NENEK
Di kaki Gunung Salak, di situlah lokasi Loji Nenek. Kawasan 1,8 hektar yang asri dan sejuk yang kadang bersalut kabut, kicau burung yang tiada henti, serta hamparan rumput dan kebun sayur yang hijau.
Loji Nenek adalah tempat peristirahatan yang membawa yang berkunjung ke sana kembali ke alam. Bersama 13 sahabat lama Alumni Jurusan Komunikasi 85 FISIP UI, Sabtu dan Minggu lalu saya ke sana.
Daerahnya Loji di Bogor, 60-an kilometer dari Jakarta. Ada imbuhan “Nenek” di belakangnya karena milik Ibu Astuty Haryono yang akrab dipanggil Nenek dan fotonya tergantung di salah satu dinding.
Sebenarnya Fajar Wiryono dan N Rudi Lubis (Anak dan Menantu “Nenek”) sudah lama mengajak kami. Seperti biasa, meskipun kepingin, karena kesibukan masing-masing tertunda-tunda beberapa kali.
Menginap di situ berarti siap menyantap makanan sehat karena sayur-mayurnya organik. Sayur tadi dapat dipadukan dengan aneka ikan yang bisa dipancing langsung dari dua kolam besar yang ada.
Dua hari di Loji Nenek ada dua hal yang kami dapatkan: kembali ke alam dan kembali mempererat persahabatan. Waktu pulang kami menyesali keputusan menunda ke tempat asik itu sebelumnya. (Tiga orang sudah keburu pulang sebelum pemotretan) #handokowignjowargo #hawe #consultant #coach #communicator #handokomaestro #maestrocorporation #maestro #maestrosociety #dongengbisnis #roemahbetawi #thebookafe #thebetter #jakarta #indonesia #lojinenek #kom85 #fisipui
#handokowignjowargo #hawe #consultant #coach #communicator #handokomaestro #maestrocorporation #maestro #maestrosociety #dongengbisnis #roemahbetawi #thebookafe #thebetter #jakarta #indonesia #lojinenek #kom85 #fisipui
|
